Masa-masa SMA telah berlalu. Kini saya menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya Program Studi S1 Teknik Arsitektur dan dengan amanah sebagai seorang etoser. Etos merupakan sebuah program beastudi Dompet Dhuafa dan Lembaga Pengembangan Insani (LPI). Saya bertemu dan tinggal bersama orang-orang yang luar biasa bukan hanya dari sisi akademik melainkan juga dari sisi agama. Kami saling berbagi pengalaman dan pengetahuan. Selain itu sebagai etoser saya juga mendapat berbagai macam pembinaan tambahan yang belum tentu didapatkan di kampus.

Di dalam etos juga terdapat sebuah organisasi yang mengatur kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan etos selama satu tahun kedepan. Disinilah saya dan seluruh etoser menambah pengalaman dalam berorganisasi.
Etos Malang juga memiliki sebuah kampung produktif yang berlokasi di Dinoyo. Di kampung produktif inilah kegiatan etos sering dipusatkan. Di dalam kampung produktif ini juga terdapat Rumah cerdas Etos; rumah tempat belajar adik-adik di kampong tersebut. Setiap malam kami secara bergiliran dating kesana untuk membantu adik-adik belajar dan memahami pelajaran. Meskipun sulit karena adik-adik disana bermacam-macam jenjang pendidikannya, namun kami tetap senang melihat semangat belajar mereka yang tinggi. Semangat itulah yang juga memberi semangat saya.
 
Keberadaan saya sebai etoser merupakan sebuah nikmat yang luar biasa. Nikmat yang hareus senantiasa disyukuri. Sebuah kebanggaan tersendiri bisa bergabung bersama etoser-etoser luar biasa yang lain.
 
Teknis beasiswa yang dilaksanakan juga luar biasa. Teknis beasiswa yang diberikan menuntun etoser untuk meningkatkan potensi dirinya, sehingga pada saat lulus kuliah, etoser sudah mampu hidup mandiri di kalangan masyarakat.
 
Kurikulum yang digunakan untuk pembinaan etoser disesuaikan dengan kebutuhan etoser, baik disaat kuliah maupun setelah kuliah.